Monday, July 27, 2009

Jangan Rendah Diri Dengan Status Perawan Tua.

Status perawan tua amat ditakuti oleh sesetengah gadis hari ini. Tambahan pula sekiranya mereka yang tidak bekerjaya atau mempunyai pendapatan sendiri. Bagi gadis yang berkerjaya atau memiliki apa jua sumber pendapatan, status demikian sedikit sebanyak boleh mengelakkan diri mereka dari mendapat tekanan emosi atau stress. Dengan stress yang berlebihan mereka boleh mendapat penyakit kemurungan ekoran dari terlalu memikirkan status tersebut.

Ada setengahnya akan mereka terlalu rendah diri atau hina diri.
Rasa rendah diri sepatutnya tidak ada. Status perawan tua bukanlah sesuatu yang patut dimalukan. Ini adalah takdir yang baik dan suci. Tidak ada aib atau hina menjadi perawan tua. Allah mahu menguji keyakinan dan kecintaan padaNya. Orang yang cukup dengan Allah, suami hanya alat, bukan tujuan hidup. Alat yang bisa ada bisa tidak. Mencari keredhaan Allah bukan mesti dengan adanya suami. Betapa banyak wanita yang menjadi lalai dan rosak imannya setelah berkawin, akibat daripada mendapat suami yang tidak dapat membimbing mereka kejalan yan diredhaiNya. Banyak wanita yang berjilbab sebelum berkahwin kemudian membuka jilbab setelah berkahwin atas perintah suami sendiri dengan alasan tidak sosial katanya.

Adakalanya kita begitu terseksa dengan status perawan tua. Kenapa jadi begitu? Sebenarnya yang terseksa itu bukan hati, jiwa atau akal, tetapi nafsu kita. Waktu itu nafsulah yang menguasai diri.

Dalam hal ini, kita perlu memiliki hati yang kuat dan tabah untuk mengelakkan diri dari terjerumus ke lembah yang tidak diingini. Perlu bijak dalam mengawal diri dan menangani setiap masalah yang mendatang dengan memiliki senjata yang canggih dalam mengawal hati. Apakah senjata canggih hati?
1- cinta Allah dan Rasul
2- Rindu Syurga
3- Takut neraka
4- Ilmu yang bersumber pada wahyu (AlQuran dan Sunah)
5- Pengalaman yang disuluh dengan syariat.

Kalau lima perkara kita miliki hati dan akal kita akan penuh dengan kekuatan. Hati tidak kosong lagi dan tidak mudah ditunggang oleh nafsu.

Bagi orang yang bertaqwa, hidup sama sekali tidak ada masalah kerana semua masalahnya sudah diselesaikan oleh Allah SWT.
a) Barang siapa menyelesaikan urusannya dengan Allah maka Allah akan menyelesaikan urusannya dengan manusia.
b) Allah adalah pembela orang yang bertaqwa.
c) Barang siapa bertakwa maka Allah akan lepaskan dari kesulitan hidup dan diberi rezeki dari sumber yang tidak diduga.

Kalau kita ingin keluar dari himpitan derita itu, maka bertakwalah kepada Allah. Pada malam hati kita menangis, mengadu, merintih dan bermesra dengan Allah. Di siang hati kita bergaul dengan masyarakat, mengajak mereka kembali kepada Allah dan Rasul.
Gambaran orang yang bertaqwa:-
Menjadi pendita (ahli ibadah) di malam hari dan menjadi singa (pejuang) di siang hari.

Untuk mendapat keredhaan Allah juga kita hendaklah selalu mengingati mati berarti mengingati nasib kita di akhirat nanti. Oleh itu kita akan membuat persiapan sebaik-baiknya agar kita bernasib baik di akhirat. Itulah hamba Allah yang mendapat keuntungan yang sebenar-benarnya…(bukannya kata sesetengah orang bila berkawin dan bersuami dikatakan beruntung).

(Salinan dari keratan Majalah)